Sebagai
salah satu perusahaan di bisnis jaringan dengan sistem belanja online yang
dinamis, QNET semakin eksis melayani jutaan pelanggan dan anggotaya di seluruh
dunia. Dengan konsep realistis dan keuntungan menarik, keberadaan QNET semakin
diterima masyarakat.
“QNET bukan MLM
(multi level marketing), QNET adalah bisnis jaringan. Seseorang membeli
produk tidak hanya mendapat manfaat dari produk itu, tetapi juga akan mendapat
keuntungan materi,” ujar Ina Rachman, Direktur PT QN International Indonesia
(QNET Indonesia).
Pertama kali
berdiri di Hong Kong pada tahun 1998 dan telah hadir di 25 negara, termasuk
Indonesia, QNET memiliki konsep bisnis penjualan langsung secara global dan
berbasis e-commerce yang terfokus dalam pengembangan, pemasaran dan distribusi
berbagai produk gaya hidup eksklusif.
"Dengan
jaringan internet yang tak terbatas, para anggota atau dalam istilah QNET
disebut IR (independent representatives), dapat menjual produk dan mencari
downline hingga ke 25 negara," ungkap Ina, belum lama ini.
Produk-produk
yang dijual pun tidak hanya sebatas produk kesehatan saja. Ada 10 kategori
produk yang QNET tawarkan di antaranya mulai dari produk perawatan rumah,
aksesori high end seperti jam tangan, perawatan diri, komunikasi, hingga paket
liburan.
Perbedaan
mendasar QNET dengan jenis MLM terletak pada skema keanggotaan. QNET
tidak mengharuskan para IR untuk belanja produk tertentu dengan jumlah
minimal yang sudah ditetapkan.
"Mereka cukup membayar 30 dolar setahun untuk
fasilitas virtual office," papar Ina yang juga berprofesi sebagai
pengacara ini.
Menurut Ina,
Indonesia adalah pasar yang unik dimana masyarakat kini senang untuk melakukan
bisnis baik secara konvensional maupun online.
“Pertumbuhan online store sangat
marak sekali di Indonesia dengan menjual berbagai lini produk mulai dari
kecantikan, gaya hidup, nutrisi sampai jasa travel. Sistem yang digunakan juga
berbagai macam, tidak hanya dengan penjualan online namun juga ada yang
menjualnya dengan sistem konsinyasi dan juga multi level marketing,” tambah
Ina.
Di QNET
Indonesia, anggotanya telah disediakan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas
yang memadai untuk melakukan sebuah bisnis. Para anggota akan diberikan stater
kit dan pelatihan untuk menjual produk QNET itu sendiri.
Tidak hanya
starter kit dan pelatihan, anggota QNET Indonesia juga di berikan fasilitas
ruangan di kantor QNET yang bertempat di Gedung WTC, Jl Jend Sudirman, untuk
bertemu para calon pembeli maupun anggota.
Pada tahun
2011, QNET membukukan peningkatan penjualan sebesar 7 %. Dan diharapkan
meningkat pada 2012. Melihat dari angka tersebut, bisnis penjualan langsung
masih tetap diminati oleh masyarakat Indonesia.
Kini, jumlah anggota QNET
Indonesia mencapai (200.000).
Disisi lain,
Wita Dahlan, Corporate Communication Manager QNET Indonesia menuturkan bahwa
sebagai perusahaan global, QNET turut aktif mendukung pelaksanaan berbagai
cabang olahraga seperti sponsorship terhadap training camp Tim Brasil
jelang kejuaraan dunia 2006, AFC, Kejuaraan Bulutangkis IBF, Team Meritus
– Formula V6 Series (2006), BMW Asia Series champions (2007) dan puncaknya
adalah mensponsori tim F1 Marussia untuk World Championship (2011-2013).
Menurut Wta,
QNET telah mendorong tumbuhnya kemampuan berwirausaha di masyarakat, melalui
berbagai pelatihan entrepreneurship, leadership dan business skill. QNET pernah
menyelenggarakan
konperensi tahunan di SICC,
Sentul yang dihadiri oleh sekitar 8000 orang dari 53 negara. [PR/L-9]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar